Selasa, 31 Mei 2011

mulut berkata “ya” tetapi hati sebenarnya “tidak”, mengajarkan kita kemunafikan.

kita melihat orang yang kita sukai lebih memilih dan bersanding bersama yang lain, rasanya pasti nggak rela banget. Yakin banget deh rasanya nggak rela sama sekali. meskipun ada pepatah atau kata bijak yang menuliskan “akan turut bahagia bila melihat orang yang disuka bahagia meskipun tidak bersama kita”. emang bagus sih kata-kata itu seakan-akan membuat kita menjadi hero yang WOW. tapi itu hanya akan membuat kita menjadi seorang MUNAFIK dan hanya mengajarkan kita sebuah kemunafikan. Nggak ada salahnya kan kalau kita jujur dengan diri sendiri, daripada berbohong untuk diri sendiri, itu lebih menyakitkan.
toh kalau emang kita merasakan sakit akan hal itu, jangan paksakan diri kita untuk bersikap bahwa kita bahagia atasnya. akuilah kalau kita memang sakit untuk melihat, merasakan dan menerimanya. biarlah perasaan sakit itu mengalir dan terus mengalir sampai rasa itu menghilang sendirinya, kalau memang menangis itu membantu ya menangislah. tapi jangan sampai otak kita kehilangan akal sehat.
hhanna ^,^

Minggu, 29 Mei 2011

aku menikmati keanehan ini

Wajarnya aku makan itu 3 kali sehari, yaitu pagi siang malam. Dan wajarnya pula aku mandi 2 kali sehari pagi dan sore. Kenapa wajarnya demikian? kenapa makannya nggak cuma 2 kali, pagi dan sore? Karena lagi-lagi wajarnya ya demikian.

Kenapa antara siang dan malam, aku merasakan kalau malam hari lebih cepat berlalu dibandingkan siang hari. Padahal, waktu lamanya sama. Dan kenapa kalau midnight, aku tidak bisa memejamkan mata, merasa pagi lama datang? Ya, karena wajarnya demikian, meskipun aneh, tapi aku menikmatinya.

Kenapa kalau aku di kelas yang pelajarnnya aku sukai, waktu terasa cepat sekali berlalu. Dan kenapa pula kalau di dalam kelas yang pelajaranya nggak aku sukai, waktu serasa enggan berlalu. Wajar tapi aneh.

4K : Kisah Klasik Kita Kawan

Memang masa-masa sekolah paling menyenangkan adalah masa-masa kita sekolah SMA ,, meskipun kita tak merasakannya sewaktu kita duduk di bangku SMA tetapi itu akan terasa sewaktu kita akan meninggalkan bangku SMA ..

Masa dimana kita dianggap remaja, belum bisa disebut dewasa tetapi tidak juga di sebut anak-anak lagi.. masa-masa paling menyenangkan dan paling indah,, masa dimana kita merasakan indah sedihnya cinta monyet. Masa yang mulai merasakan ribetnya sebuah problema.. tapi kita lebih sering menganggap dan memaksa orang lain untuk mengakui kita kalau udah gedhe..

Beranjak dari pertama kali menginjakkan kaki di sekolahan, lingkungan, teman, dan segalanya yang serba baru, dan akan menjalani setiap hari menghabiskan 3 tahun dengan seragam putih abu-abu.. Ehmmm,, mungkin hari-hari pertama kita memasuki lingkungan baru masih merasakan kalau lebih enak dilingkungan SMP.. dan siap nggak siap kita akan melewati masa-masa ini..

Kita banyak melakukan kekonyolan yang sangat lucu kalo di inget jadi ketawa sendiri,, misal saja kalau kita sering cabut di kantin waktu ada jam pelajaran yang menurut kita cukup membuat boring,, atau kita bolos sekolah karena alasan membosankan banget pelajaran hari itu atau ada pelajaran yang gurunya nggak enakin banget.. atau ikut kegiatan ekstra gara-gara terpaksa cuma karena ada ancaman nggak bakal di naikin kelas ,,atau ngumpet di UKS dengan alasan sakit padahal gara-gara nggak bawa topi upacara, atau telat masuk ke kelas di jam pelajaran pertama,, dan itu membuat guru yang sedang mengajar merelakan waktunya hanya untuk menasehati kita sampai jam pertama habis.. dan malah bikin kita ngantuk.. hhahaha

Kita juga bakal kangeeen banget ketika kita di marahi guru gara-gara ulah kita atau gara-gara kita nggak bisa jawab pertanyaan dari guru karena pas waktu guru nerangin,, kita malah asyik bercurhat ria dengan teman sebangku atau kita sudah tertidur pulas dengan menganggap guru kita sedang mendongeng.. atau kita bakal kangen pas kita ulangan yang harus mengeluarkan jurus terakhir gara-gara kita nggak belajar semalam yaitu kepekan atau lebih sering di kenal japlakan ala anak sekolah bisa juga potokopi di perkecil kerana lebih praktis di banding dengan nulis japlakan di kertas,, atau kita bakal kangen pas kita akan di hadapkan dengan UTS atau UAS pasti kita bakal kelabakan deh bingung pinjem catatan teman kesana kemari dan hal itu sangat menguntungkan buat masnya potokopi karena banyak banget penggemar masnya yang antri menunggu giliran mereka untuk memotokopi,, tapi itu semua potokopian di jamin deh nggak bakal semuanya di pelajari,, atau kita juga kangen pas kita rela berangkat sekolah pagi-pagi hanya untuk mengkopi paste PR teman gara-gara kita nggak ngerjain itu PR,, wah bakal kangeeeeen banget dengan aktivitas-aktivitas anak sekolahan. Atau bakal kangen pas waktu ada kejadian razia dadakan yang dengan sibuk menyembunyikan HP atau apalah, karena sekolahan melarang keras murid membawa HP.

Bakal kangen juga sama suasana kelas yang rame ketika ada jam kosong. Bakal kangen suasana kantin yang ruame buanget saat jam istirahat dan harus sabar antri. Kangen ejek-ejekan dengan temen. Kangen berantem gara-gara ada salah paham. Kangen pake seragam sekolah. Kangen upacara di lapangan sambil berpanas-panasan. Kangen nasehat-nasehat guru. Kangen kebanyolan temen-temen. Kangen teriakan “Yeeeee…” karena pulang pagi, teriakan “huuuu…” karena akan ada ulangan. \(`▼´)/ dan bakal kangeeeeeeeeeennnn buanget.

Dasar masa-masa SMA yang tak kan pernah terulang lagi :’)

Kamis, 05 Mei 2011

(PROFIL) Endah N Rhesa




Endah N Rhesa adalah sebuah proyek musik yang terdiri dari gitar akustik, vokal dan bass. Nuansa musik yang Endah N Rhesa bawakan adalah folk, jazz, blues, rock and roll, dan balada. Endah Widiastuti (vokal, gitar) dan Rhesa Aditya (bass) bertemu satu sama lain dalam sebuah band rock pada awal tahun 2003. Tak lama setelah keduanya meninggalkan band pada tahun 2004, Endah bersolo karir, seperti dulu sebelum bergabung dengan band rock.

Endah merekam lagu-lagu miliknya dalam album berjudul "The New Begining", sebuah album yang terdiri dari empat lagu yang didistribusikan secara independen, dengan jumlah salinan terbatas . Dalam salah satu lagu dalam album, Rhesa menambahkan beberapa benturan bass dan membuat campuran menarik dari tiga instrumen (vokal, gitar dan bass). Lagu tersebut berjudul "When You Love Someone". Sejak saat itu, Endah dan Rhesa mulai bermain bersama dalam acara kampus, dan masukan terhadap musik mereka sangat positif. Akhirnya, mereka memutuskan untuk membuat nama panggung untuk proyek musik duo mereka yang berasal dari nama mereka sendiri: ENDAH N RHESA

Website


www.endahnrhesa.com

Members



Nama    :    Endah Widiastuti
TTL       :    Palembang, 4 Mei 1983
Posisi    :    (guitar player & vocal arranger)



Nama    :     Rhesa Aditya
TTL       :     Jakarta, 15 November 1983
Posisi    :     Music Director, bass player and the conceptor


Influences

Bela Fleck & The Flecktones, Cozy Street Corner, Bonita, Anda, Victor Wooten, Tuck & Patti, Norah Jones, Alanis Morissette, John Mayer, John Butler, John Frusciante (RHCP), John Scofield..

Sounds Like

Ballads .. story-telling..

Discography

Endah N Rhesa - Real Life
(2006)

list :
1. perfect afternoon
2. new steel guitar (very nice on !)
3. you and i
4. it's wonderful

Endah N Rhesa - Now Here To Go
(2009)

Tracklist:
1. I Don’t Remember
2. Dreams Interlude
3. Blue Day
4. When You Love Someone
5. Living with Pirates
6. Catch the Windblows
7. A Thousand Candles Lighted
8. Uncle Jim
9. Baby It’s You
10. Before You Sleep
11. Take Me Home

Endah N Rhesa - Look What We've Found
(2010)

Track List :

1. Monkey Song
2. Remember Me
3. Midnight Sun
4. Kou Kou The Fisherman
5. Wish You Were Here
6. Mirror Spell
7. It's Gone
8. The King
9. Waiting
10. Tuimbe (Let's Sing)

Selasa, 03 Mei 2011

E D S O N




Edson was formed by Pelle Carlberg in the summer of 1998, and he named the band after the great soccer player Edson Arantes do Nascimento, i.e. Pelé. The first couple of months the piano took a prominent part in the sound, giving the songs a tangible jazz pop flavour. Initially the band was Pelle's solo project, but since then it has more and more developed into a democratic unity, with Pelle as the songwriter and lead singer.

In december of 1999 the band got the formation it has today: Pelle sings, Filip Carvell plays the acoustic and the electric guitar and sings, Helena Söderman plays the flute, melodica, harmonica, glockenspiel, Wurlitzer and sings, Mårten Josjö plays the electric guitar, Mats Deltin plays the bass and Ulf Lundberg the drums.

In 1999 Edson made about 30 live appearances, e.g. one at the demo stage of the Hultsfred festival in Sweden. After the performance Edson met John Cloud, who was interested in releasing something on his label Stormstreet records. In September a four-track EP was released containing the songs »Sunday, loverly sunday«, »I Didn´t Mean to be Mean«, »22:22 {We Need a Quarrel, We Need a Fight}« and »Terry Whips«.

The same year the band contributed with two songs on the compilation CD »The Sound of Young Sweden« and with one song each on Sound Affects Magazine's »Hultsfred special-CD« and the »Demoscenen«-CD of the Hultsfred festival. The »Sunday, lovely sunday« EP was also released by Matinée Recordings in the US, but with a slightly different tracklist.

In the autumn of -00 Edson was signed to Summersound Recordings and recorded their debut album »Unwind with edson«, which was released February 14 2001 and was received well.

Album number two, »For Strength«, was recorded and mixed during ten intensive days in the end of December of 2001, once again with Andreas Ahlenius as technician and once again mainly in the rock metropolis of Gävle, Sweden. The result is very satisfactory. Edson has evolved as a unity, and their sound is more homogenous and personal.