Musikalisasi puisi, seperti halnya deklamasi atau pembacaan puisi,
rampak puisi, dan dramatisasi puisi, adalah salah satu cara yang
digunakan untuk menyampaikan dan mengekspresikan puisi kepada audien.
Musikalisasi puisi dapat diartikan melagukan sebuah puisi atau
membaca puisi dengan diiringi musik. Yang diperhatikan dalam
musikalisasi puisi adalah makna, suasana, dan irama puisi. Berikut ini
ada beberapa hal yang harus dilakukan agar dapat memusikalisasi puisi
secara baik.
- Menentukan puisi yang akan dimusikalisasi.
- Mengapresiasi puisi yang telah ditentukan.
- Memerhatikan kesusastraan isi puisi dengan suasana yang dibangun.
- Menentukan alat musik yang digunakan untuk mengiringi musikalisasi puisi.
- Menentukan notasi nada yang akan digunakan
Mengais Masa Lalu - Dwitasari :)
Kamu selalu mengajariku mengais-ngais masa lalu
Memaksaku untuk kembali menyentuh kenangan
Terdampar dalam bayang-bayang yang kau gurat secara sengaja
Seakan-akan sosokmu nyata
Menjelma menjadi pahlawan kesiangan
Yang merusak kebahagiaan
Memaksaku untuk kembali menyentuh kenangan
Terdampar dalam bayang-bayang yang kau gurat secara sengaja
Seakan-akan sosokmu nyata
Menjelma menjadi pahlawan kesiangan
Yang merusak kebahagiaan
Dalam kenangan
kau seret aku perlahan
Menuju masa yang harusnya aku lupakan
Hingga aku kelelahan
Hingga aku sadar
bahwa aku sedang dipermainkan
kau seret aku perlahan
Menuju masa yang harusnya aku lupakan
Hingga aku kelelahan
Hingga aku sadar
bahwa aku sedang dipermainkan
Inikah caramu menyakitiku?
Inikah caramu mencabik-cabik perasaanku?
Apa dengan melihat tangisku
itu berarti bahagia buatmu?
Apa dengan menorehkan luka di hatiku
berarti kemenangan bagimu?
Inikah caramu mencabik-cabik perasaanku?
Apa dengan melihat tangisku
itu berarti bahagia buatmu?
Apa dengan menorehkan luka di hatiku
berarti kemenangan bagimu?
Siapa aku di matamu?
Hingga begitu sulit kau melepaskanku dari jeratanmu
Hingga begitu sulit kau melepaskanku dari jeratanmu
Apakah boneka kecilmu ini dilarang untuk bahagia?
Apakah wayang yang sering kau mainkan ini dilarang untuk mencari kebebasan?
Mengapa kau selalu perlakukan aku seperti mainan?
Kapan kau ajari aku kebebasan?
Apakah wayang yang sering kau mainkan ini dilarang untuk mencari kebebasan?
Mengapa kau selalu perlakukan aku seperti mainan?
Kapan kau ajari aku kebebasan?
Ajari aku caranya melupakan!
Meniadakan segala kecemasan
Meniadakan segala kenangan
Meniadakan segala kecemasan
Meniadakan segala kenangan
Nyatanya derai air mataku
Hanya disebabkan olehmu
Hanya disebabkan olehmu
Ajari aku caranya melupakan
Sehingga aku lupa caranya menangis
Sehingga aku lupa caranya meratap
Karena aku selalu kenal air mata
Sehingga aku lupa caranya menangis
Sehingga aku lupa caranya meratap
Karena aku selalu kenal air mata
Aku hanya ingin tertawa
Sehingga hati aku
mati rasa akan luka
Sehingga hati aku
mati rasa akan luka
0 komentar:
Posting Komentar