Rabu, 28 November 2012

Quoted of LIP (LOVEinPARIS)

Jangan pernah takut untuk bahagia. Karena bahagia itu sederhana :)

Dulu karena takdir, aku dan kamu menjadi KITA dan sekarang karena takdir pula aku dan kamu nggak akan jadi KITA lagi.

Mungkin bagian dari mencintai adalah belajar untuk melepaskan. 

Mungkin mencintaimu adalah kesalahan terindah dalam hidupku.

Bagian tersulit dari perpisahan bukanlah saatku melangkah pergi, namun saatku sadar bahwa kenangan selalu ada.

Hal yang paling menyakitkan adalah ketika kita tersenyum hanya untuk menghentikan air mata yang jatuh.

Jangan pernah benci dengan masa lalu, karena tanpa masa lalu kita juga tidak akan sedewasa ini.

Hal yang paling menyedihkan saat aku meninggalkanmu adalah ketika aku tahu kamu tak akan mencari aku.

Aku hanya ingin melihatmu saja, tidak lebih. Hanya melihatmu saja aku sudah bahagia.

Bertemu denganmu adalah anugerah, Menyayangimu adalah keikhlasan, Memilikimu adalah keinginan dan bersamamu adalah kebahagiaan.

Luka di tubuh dapat cepat sembuh, tapi luka dihati tidak bisa sembuh dalam hitungan hari, hanya keikhlasan yang mampu mengobati.

Jangan sesali apa yang telah pergi. Kamu mungkin kehilangan sesuatu yang baik, tapi kamu juga mungkin mendapatkan sesuatu yang lebih baik.

Minggu, 25 November 2012

25 November 2012 :D

Hari ini merupakan pengalaman yang sangat amat seruu banget, karena apa? Karena hari ini aku gaul bareng BULE, hahahha. Bangga? Ya iyalah bangga, gimana nggak bangga. Untuk pertama kalinya skill ku bahasa inggris langsung aku praktekin dengan 2 orang native asli dari ENGLAND. Selain itu ada suatu kegiatan yang sangat aku sukai. Mau tau apakah itu? Simak dulu pesan pesan berikut ini :D

Di Sunday morning, aku udah di bangunin sama bundaku tersayang. Sebenernya sih, masih ogah-ogahan untuk bangun. Rasanya tuuh, tempat tidur, bantal, and guling seakan enggan kalo aku tinggalin. Di suruh mandi Cuma gara-gara mau di ajakin jalan-jalan di CAR FREE DAY. Oke, emang sih akhir-akhir ini aku kurang olahraga dan gampang terkena sakit. Apa salahnya olahraga sebentar buat nyegerin badan :D dan itung-itung liat suasana baru lah :D

Setelah pulang dari yang jalan-jalan langsung deh meluncur ke atas tempat tidur. Entah lalu ninabobo apaan atau cerita dongeng apaan tau-tau ni mata merem aja, hahahha. Namanya juga msih ngantuk. Gara-gara untuk semester ini emang jarang banget bisa nemuin waktu buat istirahat yang cukup. Eh tauk tauk bangun gara-gara dibangunin ayah diajak makan siang deh. Makan siang bareng keluarga adalah moment yang sangat amat langka. Rasanya bahagiiiiiiaaaaaa banget deh.

Setelah selesai makan, waktunya nyari buaaahh :D taukah buah TALOK? Ini buah keknya sejenis berry deh, tapi entahlah udahh lamaaa banget aku jarang bisa ngrasain waktu sesantai ini. Melepaskan kepenatan sesaat. Nyari buah ini sampe badan bener-bener item. Oke FINE nggak masalah kok kalo cuma item doing, siapa takut? Ya nggak ya nggak. . .

Setelah puas menghitamkan badan dan cukup lumayan banyak dapet buah gratisannya. Akhirnya meluncur lagi ke kamar deh, sambil nonton film India di tipi, hahahhaha :D eh nggak taunya ni mata rasanya berat banget, selah bersitegang dengan rasa kantuk, akhirnya kalah juga deh.

Baru merem satu jam doing, eh si Ayah heboh deh, bangunin aku. Dan terpaksa setengah sadar ikut keruang tamu. Eh ternyata ada 2 bule yang butuh bantuan. Dengan gelagepannya, di berani-beraniin tanya yang sok sok inggris gitu, ternyata si bule lagi cari maem, tapi maem buta para vege. Ya udah aku tawarin aja nasi goreng pedes.

Selama nunggu nasi gorengnya jadi, yaaa aku mulai kepo-kepo gitu deh. Eh ternyata mereka itu pasangan kekasih yang lagi liburan di Indonesia ala bagpackeran. Mereka asli dari Inggris. Di Indonesia Cuma 6 mingguan, dan itu berkeliling dari Jogja-Solo-Malang-Batu-Bromo-Bali-Lombok. Asik banget nggak sih? Ngiri deh. Nama mereka sih Phil (24) and Chloe (22).  Mereka berdua gokil abis apa lagi si Phil, hahahha. Konyol banget deh :D

Setelah mereka selesai makan. Si adikku sok ngajakin mereka keliling Solo gitu deh. Alhasil, aku, adikku, Phil and Chloe jalan juga naik motor. Aku boncengin Chloe. Dan adikku boncengin Phil. Pokoknya hari ini assiiik banget deh.

Cerita ini nggak penting dan abaikanlah


With love
Hana :D

Sabtu, 24 November 2012

Bidadari Hujan

 Hujan pun mengiringi kepergiannya. Semua orang yang sayang dia, pasti tahu betapa cintanya dia terhadap sang hujan. Dia sering menari-nari di bawah hujan. Tapi kini dia tak bisa menari-nari seperti biasa, karena dia diam tak bergerak di dalam sana. Dan hanya tinggal aku di sini di temani sang hujan yang menghapus tangisku yang tak tertera.
   * * *
                Ini tahun ke dua ku bersama dia, dan tepat hari ini pula tanggal yang sama di bulan yang sama 2 tahun silam kita berjanji untuk mengikat satu sama lain dalam sebuah ikatan “pacaran”. Duduk berdua di teras, memandangi air hujan yang menari dengan anggunnya.
“Nggak terasa hari ini datang lagi ya.” katanya padaku.
“Datang lagi? Emang ada apaan sih?” aku pura-pura nggak tahu.
            Dengan memasang wajah cemberutnya yang khas, “Masak kamu nggak inget moment penting di hari ini?” Dan aku pun masih pura-pura berpikir.
“Ah aku sebel, pokoknya aku benci kamu!” tandasnya, memalingkan muka.
“Ih, si cantikku ngambek ya, kalau ngambek gitu tambah cantik deh.” rayuku. Tetap tak ada respon. “Ya udah, aku minta maaf ya? Aku inget kok, hari ini hari apa, makanya aku membawa ini." Sambil mengeluarkan kotak kecil berwarna merah hati kesukaan dia.
“Coba liat sini dong. Jangan cemberut mulu napa. Kalo nggak mau liat sini, ya udah deh hadiahnya nggak jadi buat kamu.” Godaku
Akhirnya dia membalikkan wajahnya dan menatapku dengan tatapan tak percaya. Melihat kotak dan melihat wajahku bergantian dengan mata yang berkaca-kaca.
“Apa ini yam?” tanyanya.
Iya, “yam” adalah panggilan sayangnya ke aku katanya sih. Dia lebih suka memanggilku demikian daripada memanggil namaku atau memanggil dengan istilah sayang atau apalah. Karena baginya kata “yam” itu selain simple juga mempunyai arti khusus, yaitu “You And Me” atau “You Are Mine”. Romantis yaa?
Membuka kotak dengan posisi jongkok di depannya dengan satu kaki di tekuk di tanah, aku beranikan diri untuk berkata, “Maukah kamu hidup bersamaku?” kutatap matanya dengan penuh keyakinan. Kulihat pipinya yang bersemu merah dan senyumnya yang menawan.
Ku ulangi perkataanku, “Maukah kamu hidup bersamaku dalam suka maupun duka?”
Dengan malu-malu dia menganggukan kepala dan itu pertanda bahwa dia menerima lamaranku.
“Makasih ya sayang.” Ku cium keningnya lalu mengenakkan cincin pemberianku di jari manisnya.
* * *
Langit nampak redup, tidak cerah. Mungkinkah sedang murung?
“Ah nggak sabar nih, masih 2 hari lagi.” Kataku.
“Yam. . . . .”
“Iya, ada apa cantikku? Kamu sakit?” tanyaku penasaran.
“Eh nggak jadi deng.” Masih menggantung. “Tapi, ehmmm, kamu mau nggak nurutin permintaanku sebelum acara pertunanganku besok lusa?” tanyanya hati-hati.
“Apa itu sayang? Apapun yang kamu minta, aku akan turuti. Janji deh.” Sambil menggenggam tangannya.
“Apapun itu?”
“Ya, apapun.” Tegasku. “Selama aku bisa mengabulkannya.” Tambahku
“Aku ingin tahu, apakah kau tulus sama aku atau tidak . . . .”
“Jadi kamu meragukanku?” memotong perkataannya.
“Enggg . . .gak gitu yam. Cuma saja aku ingin lebih meyakinkan diriku kalau kamu benar-benar cinta dan sayang sama aku.” Katanya hati-hati.
“Baiklah kalau gitu. Percaya sama aku ya cantikku. Kalau gitu coba apa permintaanmu?”
“Aku cuma minta, besok sehari penuh kita nggak komunikasian dulu. Kita nggak SMS-an, kita nggak telepon-teleponan, ataupun kamu nggak boleh datang kerumahku. Gimana, sanggupkan kamu?” tanyanya.
“Kalau itu sih kecil sayang. Aku pasti sanggup kok.” Kukedipkan sebelah mataku dengan genit pertanda setuju.
Tiba-tiba langitpun tak sanggup menampung air yang dari tadi bersembunyi dibalik awan hitam pekat dan menumpahkannya. Seketika dia berlari menuju halaman rumahnya, untuk bermain bersama rintikan hujan, menari. Dan ku lihat senyuman dia yang sangat menawan lebih dari biasanya. Aneh pertanda apakah ini. Padahal, dia juga sering melakukan hal yang sama. Aku tahu dia sangat menggilai hujan. Katanya air hujan itu dapat membuat perasaannya jadi senang, nyaman, dan hangat. Aneh sih, tapi itulah si cantik bidadari hujanku.
* * *
Aku hampir gila. Mungkin tinggal 20% kewarasanku sekarang. Padahal ini baru 12jam aku melakukan tantangannya tanpa komunikasi. No SMS. No telepon. Bahkan bertemupun nggak bisa. Aahhhh, perderitaan apa ini. Uring-uringan sendiri dikamar memang persis membuatku nampak seperti orang gila. Penyakit malarinduku menggerogoti saat ini. Hanya dapat menatap fotonya. Dia tersenyum manis di dalam foto itu. Menari bersama rintikan hujan. Ya, saat itu gerimis di kala senja ketika mengambil foto itu.
“Ah dasar, si cantikku si bidadari hujanku, kau membuatku gila sekarang, betapa aku sangat merindukanmu.” Berbicara dengan sosok yang ada di dalam foto.
“Mungkin kamu sekarang sedang sibuk mempersiapkan pertunangan kita besok kan?” Mungkin aku sudah gila beneran nih. “Aku pasti bisa melewati 24 jam ini. Tunggu aku ya cantik.”
  * * *
“Akhirnya hari ini telah datang juga.” Kataku pada matahari pagi. “Siap-siap untuk bertemu si bidadari hujanku.”
Selesai mandi, tiba-tiba, dok . . . dok . . . dok . . .
                “Siapa?” tanyaku.
                “Ini Ibu nak. Ibu boleh masuk?”
                “Iya bu, masuk aja. Pintunya nggak kekunci kok.” Kataku sambil berpose didepan kaca.
                “Nak, kamu nggak papa kan? Mungkin memang ini sudah jalannya.” Isak Ibu didepanku.
                Hah? Ada apa sih ini. Kok Ibu nangis di depanku. Emang ada apa. Aku masih belum jelas. Bingung. Kaget. Campur aduk jadi satu.
  * * *
                Ini lah rumah yang selama ini selalu ku kunjungi. Tetapi ada sesuatu hal yang berbeda dari biasanya. Tak ada teriakan ceria memanggil namaku dari seorang gadis cantik untuk menyambutku ketika aku datang. Seharusnya, hari ini semua orang bahagia di sini. Tapi mengapa sekarang orang berduka disini? Ku beranikan diri untuk memasuki pintu itu. Pintu jawaban. Pintu yang memberikan jawaban yang mungkin akan menyakitkan hati. Jawaban yang sangat ingin aku menyangkalnya.
                Ku lihat sebuah peti di tengah-tengah orang yang berduka. Seakan-akan peti tersebut menjadi titik porosnya. Sebuah peti yang membuat orang terhipnotis untuk mengelilinganya. Sebuah peti yang berisi, entahlah, aku tak ingin membayangkannya. Kepalaku terasa berat dan pening. Seakan tak sanggup lagi menyaksikan adegan yang sangat menyakitkan. Kaki ini tiba-tiba lemas. Seakan egan diajak untuk menyaksikan isi peti itu. Semua melihatku dengan tampang yang menandakan mereka semua kasihan terhadapku. Seketika aku berharap, ada yang membuatku menghilang dari tempat itu juga.
                Sungguh, aku tak mau melihat si bidadari hujanku terbaring diam membeku tak bergarak di dalam peti itu. Aku tak ingin melihat wajah cantiknya karena aku tak ingin dia melihat wajahku yang menyedihkan ini.
                Tiba-tiba seseorang wanita setengah baya menghampiriku. Ya, ini dia sang ratu bidadari hujan yang telah melahirkan bidadari hujanku. Wajahnya tak kalah menyedihkan sama sepertiku. Terlihat sangat terpukul. Bahkan lebih terpukul.
                “Nak Rony, yang sabar yaa. Ibu menemukan ini  di kamar Hujan, mungkin ini buatmu nak.” Katanya lirih, terdengar rasa terpukul yang amat dalam.
                “Iya bu, terima kasih.” Balasku.
* * *
                Kepergiannyapun di iringi hujan. Seperti namanya “Bidadari Hujan” yang tertulis di papan nisan. Sepertinya hujan pun ikut merasa kehilangan sang bidadarinya sepertiku yang kehilangan sang bidadari hujanku. Ku baca secarik kertas yang di berikan Ibunya.

                                Dear Rony Dewanto . .
                                Kamu telah berhasil YAM untuk melewati tantangannya.
                                Bisakah kamu melakukannya setiap hari?
                                I LOVE YOU
                                                                                                Your lovely
                                                                                                Bidadari Hujan

with love
hanna

Rabu, 21 November 2012

A Thousand Years part 2 - ost. BD 2

The day we met
Frozen I held my breath
Right from the start
I knew it I found a home for my
Heart beats fast
Colors and promises
How to be brave
How can I love when I’m afraid to fall
But watching you stand alone
All of my doubt suddenly goes away somehow

One step closer

I have died everyday waiting for you
Darling don’t be afraid I have loved you
For a thousand years
I’ll love you for a thousand more

Time stands still
Beauty in all she is
I will be brave
I will not let anything take away
What’s standing in front of me
Every breath
Every hour has come to this

One step closer

I have died everyday waiting for you
Darling don’t be afraid I have loved you
For a thousand years
I’ll love you for a thousand more

And all along I believed I would find you
Time has brought your heart to me
I have loved you for a thousand years
I’ll love you for a thousand more
One step closer

I have died everyday waiting for you
Darling don’t be afraid I have loved you
For a thousand years
I’ll love you for a thousand more

And all along I believed I would find you
Time has brought your heart to me
I have loved you for a thousand years
I’ll love you for a thousand more……….

To Be Like You Want

lewat sebuah angan membumbung tinggi di awan, aku menapaki cerita kisah hidupku yang tak terasa sudah 20 tahun, walau tak banyak yang dapat ku ingat atau terlalu menyakitkan untuk diingat, kawan andai kau tetap disini tetap seperti dulu, hal ini tak akan mungkin terjadi tak akan menyulitkan pikiranku tak akan menyesakkan dada dan tak akan membenani hatiku, hidupku kini telah menjelma menjadi takdir berduri yang tak berujung, hari indah pun memudar alami masa kelam, mampukah aku melewati semua yang terjadi hari ini, hari kemarin yang sangat menyita jiwa ragaku

kawan seandainya engkau tau, sangat sulit bagiku menjadikan nyata apa yang kau pinta, kawan andai kau disini dengarkan jeritan hatiku ini, andai kau tau semua kenyataan ini sayang, banyak hal yang kau lupa banyak hal yang kau tak tau banyak hal yang kau tak mengerti, terlalu mahal yang harus aku bayar demi keangkuhanmu bahkan air mata merah semerah darahpun tak sebanding dengan kearogananmu sang kawan hati.

tuhan, apakah kau hadir dalam setiap kehidupanku? kadang pertanyaan ini selalu menggema dalam sanubariku, apakah takdir yang menyesakkan ini akan terus terulang kembali ketika engkau hadir mengunjungi kerinduan hatiku ini, sampai kapan kau akan terus seperti ini, andai ada mesin waktu aku akan kembali ke masa-masa dimana kita selalu bersama, saat kenangan hati memilukan.

sekarang hati ini bermusuhan dengan pikiranku semua naluri bergejolak saling bertabrakan dengan kenyataan di depan mata ini, berseteru berkecamuk dalan nuraniku, akan ada yang memenangkan ataukah menjadi dehidrasi tiada akhir, jiwa dan raga ini tak kuasa menahan penantian sang waktu, haruskah diri ini bertopengkan tirai bergelimang mutiara atau mahkota emas dan berlian, karena aku percaya kasih sayang bukah dilihat dirasa namun kasih sayang itu dimiliki oleh hati, bukan sekedar rasa nafsu dan kecemburuan namun kepedulian yang menghadirkan kasih dan sayang, kepedulian terhadap seseorang yang menjadikan tawanan hati, walau tak setiap saat bersama membuang semua hasrat mengesampingkan kecemburuan melupakan kerisauan demi dia yang kau perhatikan.

kehidupan begitu singkat, sesingkat kau silih berganti pergi dan datang kembali, karena hati ini tak siap menyambut kedatanganmu yang terlalu awal, haruskah aku membuang semua yang aku miliki hanya demi memenuhi keegoisanmu, sanggupkah engkau mengerti apa yang aku alami selama ini, ataukah engkau tak peduli dan berpura tidak tau dan menyangkal semua kenyataan pedihnya luka yang kau tinggalkan sayat demi sayat semakin menyesakkan saat kau kembali dan pergi disaat luka baru yang kau goreskan menembus luka lama diwajah sang hati.

aku ingin tau apa yang akan kau katakan apa yang kau lakukan saat engkau mengerti apa yang kurasa apa yang kualami disini wahai sang kawan hati yang rupawan


Selasa, 20 November 2012

Today was Wonderful Day

20 November 2012 adalah hari yang sangat sangat sangat melelahkaaann. Mulai dari berangkat ngampus jam 7 pagi dengan posisi mata rasanya berattt banget keknya masih ada monyet yang bergelantungan. Berangkat ngampus pagi-pagi cuma untuk sebuah test konyol, 60 soal dengan waktu cuma 50 menit. Apa-apaan ini -,-

Selanjutnya hanya dengan waktu istirahat 10menitan nglanjuuuutt makul selanjutnya, eh kelompok yang dapet bagian presentasi ternyaaataaa -,- aneh bin ajaib, lucu sih tapi nggak bisa mengalihkan kegalauanku #halaaah.

Untuk nunggu makul selanjutnya yang lumayan berjarak lama, encus deh ke kantin kampus untuk "ngisi perut" cukup dengan energen, hahahhaha udah 4harian ini perut nggak ke isi nasi sama sekali. Bukannya mau sok hebat sih cuma nggak napsu makan aja dan pengen liat seberapa kuatnya daya tahan tubuh. Kuat untuk berapa hari tanpa nasi dan karbohidrat lainnya.

Habis "ngisi" perut, ikutan nebeng tiduurr di SLC (semacam perpus buat jurusan kuliahku), lumayanlah cuma dapet 15 menitan buat merem. Terus lanjoot nunggu dosen selanjutnya, eh ternyata dapet kabar kalo kelas kosong, dan di ganti hari lainnya. WHAAAAATTT!!!

Terus tepat pukul 14.30 makul selanjutnya berlangsung, makul yang paling membosaaankan sangat amat banget -,- terus lanjut lagi makul berikutnya pukul 16.30. OhmyGOD badan rasanyaaa capek banget, nggak cuma badan deng, pikiran juga capeeeeeekk buangeeett.

Dan itu masih lanjut rencana nonton BD part 2 yang filmnya mulai pukul 19.00 lumayanlah dapet vitamin mata si akang JACOB, hahahaha bener-bener bikin ngilerrrr. Tapi endingnya film kok bikin sendu sih -,-

Masalah nggak berakhir disini saja, tepat pukul 21.00 it was time to go home :D #yipppiiee usut punya usut ternyata kunci motor ilaaang. Aduuuuhh, penyakit lupa ya gini nih lupa naruh barang. Eh, ternyata yang nemuin kunci abang satpam. He was my hero deh :* kata si abang, kunci motorku itu masih "nemplek" di motor dengan posisi motor nyalaaa. Sumpaahh tedlorrr bgt -,-

Dan itu masalah belum berakhir. Sampe di rumah, berhubung ada temen yang nginep di rumah, aku dipaksa untuk maem. Beneran di ancem bakal disuapin deh.

Dan aktivitasku hari ini sebenarnya nggak penting dan ABAIKAN :D

Senin, 19 November 2012

Kunci Pintu Hati

Jika belum siap, maka tutup pintunya rapat2, gembok dengan rantai terbaik, lantas lemparkan anak kuncinya ke dalam lautan luas. Begitulah cara terbaik menjaga hati dari perasaan.

Well, jangan cemas anak kuncinya tidak akan ketemu. Jika sudah tiba saatnya, jika Tuhan menakdirkannya demikian, jodoh yg baik akan membawa anak kuncinya, dan hei, pas sekali, sempurna sudah membuka pintu hati.

-Darwis Tere Liye-

Sang Hati dan Sang Kawan

Sebuah cerita berawal ketika tumbuh bersama dalam lingkungan “Sekolah Dasar”. Semuanya berawal dari situ, semua permusuhan, kebencian, kekaguman, dan mulai tumbuh benih-benih cinta tak bertuan. Apa sih yang ada dipikiran anak SD untuk mengartikan sebuah arti cinta dan kekaguman. Dua rasa yang menjadi tanda tanya luar biasa. Memberikan efek yang sangat menakjubkan. Menjadi sebuah alasan untuk terus bersemangat berangkat ke sekolah. Hanya untuk menikmati setiap sisi pertengkaran dan perselisihan dengannya. Nyebelin sih. Tapi itulah suatu kebahagiaan aneh yang dirasa. Yang lambat laun menjadi sebuah kekaguman rahasia. Kekaguman mata-mata. Dan hal yang paling dibenci yaitu ketika akhir pekan atau bahkan liburan semester. Tak ada penikmat wajah yang selalu dicari. Hal itu yang paling menyiksa.

Berlanjut ke lingkungan “Sekolah Menengah Pertama”. Nggak nyangka bisa satu sekolah lagi dengan si musuh tersayang. Kekaguman pun terus berlanjut hingga akhirnya dari kedua pihaklah yang saling mengagumi satu sama lain. Tak disangka, musuh yang selama ini menjadi kesayangan hati bisa menjadi seorang kawan yang sangat amat disayang. Hal yang paling indah dan membahagiakan adalah semua masalah, duka, suka, ceria dilalui bersama dengan rasa saling perhatian satu sama lain.

Sampai halnya berlanjut kejenjang lingkungan “Sekolah Menengah Atas”.  Semua permasalahan yang sesungguhnya bermula.  Hal yang menyiksa adalah tidak bisa  lagi menjadi penikmat wajah sang kawan hati. Semua kesalah pahaman, semua ketidak cocokan berawal. Yang akhirnya menjadikan sebuah jurang yang teramat dalam dan lama kelamaan semakin jauh jaraknya. Sebuah jurang yang tak tahu siapa yang membuatnya terlebih dulu. Sebuah jurang yang menyiksakan hati.  Sebuah jurang yang meninggalkan tanda tanya dan pengharapan tak berujung. Sebuah jurang yang selalu dinanti kapan akan dibangun sebuah jembatan yang mengubungkan ke dua tepi. Sebuah jembatan yang menjadi titik awal pertemuan kembali.

Di sisi lain si hati yang tak bertuan mulai mencari cari sang tuannya. Sang kawan yang selama ini meninggalkannya yang hanya meninggalkan tanda tanya tanpa jawaban. Tak ada seorangpun yang bisa menyamai kedudukan sang kawan hati. Hingga akhirnya sebuah jembatan mulai dibangun lewat sapaan basi yang menghubungkan kembali sebuah kenangan masa lalu. Jembatan itu beranjak menajdi keabuan, tidak jelas, sang kawan pun ikutan tidak jelas untuk dicerna dan dipahami. Untuk dijawab. Untuk dimengerti. Perasaan ini hanya menunggu sebuah jawaban pasti. Putih apakah hitam warna jembatan itu akan mengubah diri.

Hampir empat tahun penantian,  akhirnya jembatan itu kembali terang dan memunculkan warna putih terang yang menyenangkan bagi sang hati, seperti sang kawan yang memunculkan dan menghidupkan kembali sebuah pengharapan. Pengharapan yang mulai di tata kembali setelah berserakan bagai puzzle yang sulit untuk digabungkan satu sama lain. Menghidupkan kembali impian-impian yang telah lama tertidur dari mimpi gelapnya. Memunculkan sebuah janji yang terasa amat menyenangkan.

Namun, entah apa yang menghempaskan semua pengharapan dan impian itu menjadi berserakan lagi. Ternyata sang proposal lah yang mengenyahkan semua itu. Sang proposal gila. Sang proposal yang teramat sulit untuk di ACC bagi sang hati. Pemikiran bergelut dengan perasaan. Entah siapa yang akan menang kelak. Hanya waktu yang akan menjawab semua itu. Akankah pengharapan dan impian akan bisa dibangunkan kembali (lagi)??

Sabtu, 03 November 2012

Bimbang

Pertama kali aku tergugah
Dalam setiap kata yang kau ucap
Bila malam tlah datang
Terkadang ingin ku tulis semua perasaan

Kata orang rindu itu indah
Namun bagiku ini menyiksa
Sejenak ku fikirkan untuk ku benci saja dirimu
Namun sulit ku membenci

Pejamkan mata bila kuingin bernafas lega
Dalam anganku aku berada disatu
Persimpangan jalan yang sulit kupilih

Ku peluk semua indah hidupku
Hikmah yang ku rasa sangat tulus
Ada dan tiada cinta bagiku tak mengapa
Namun ada yang hilang separuh
Diriku



Lirik by : Melly Goeslaw.

Kamis, 01 November 2012

Sifat,Karakter dan Asmara GEMINI

Sifat,Karakter dan Asmara GEMINI
(* 20 Jun – 20 Jul), 21 Mei – 20 Juni

Sifat Umum Gemini :
Umumnya orang Gemini memiliki pribadi yang menyenangkan. Mereka menebarkan keramahan dan membuat orang di sekitarnya selalu tersenyum. Hidup buat orang Gemini adalah permainan yang meyenangkan, bukan hal serius yang harus dipusingkan. Bahkan bila sesuatu tidak berjalan seperti yang diharapkan.

* Asmara Gemini/Love secret:
Memiliki hati yang lembut dan sensitif.
Mudah jatuh cinta, bahkan pada orang-orang paling tidak masuk akal sekalipun (teman dekat pacarmu sendiri atau seseorang yang kamu temui di tengah perjalanan…).

* Siapa yang akan Jatuh cinta pada Gemini ?
Mereka yang mengagumi keramahan pribadimu serta kecerdasan otakmu, para pecinta kehidupan yang suka bersenang-senang namun tidak mencari hubungan stabil.

* Siapa yang dapat membuat Gemini bertekuk lutut ?
Mereka yang mandiri, berani dan memiliki intelektual tinggi. Para pengelana (travelers), guru, atau mereka yang dapat memukaumu dengan cerita – cerita pengalaman hidup yang menakjubkan

* Kehebatan Gemini yang tersembunyi:
Kamu menjunjung tinggi kebenaran, betapapun pahit akibat yang akan kamu tanggung. Lebih baik hidup dalam kenyataan daripada di alam mimpi.

Kumpulan Puisi Ada Apa Dengan Cinta

Puisi : Tentang Seseorang

Aku lari ke hutan, kemudian menyanyiku
Aku lari ke pantai, kemudian teriakku
Sepi-sepi dan sendiri
Aku benci

Aku ingin bingar,
Aku mau di pasar
Bosan Aku dengan penat,
Dan enyah saja kau pekat
Seperti berjelaga jika Ku sendiri

Pecahkan saja gelasnya biar ramai, biar mengaduh sampai gaduh,
Ada malaikat menyulam jaring laba-laba belang di tembok keraton putih,
Kenapa tak goyangkan saja loncengnya, biar terdera

Atau aku harus lari ke hutan belok ke pantai?
enyah saja kau pekat
seperti berjelaga jika kusendiri
bosan aku dengan penat


 Aku ingin bersama selamanya

Ketika tunas ini tumbuh, 
serupa tubuh yang mengakar.
Setiap nafas yang terhembus adalah kata. 
Angan, debur dan emosi bersatu dalam jubah berpautan. 
Tangan kita terikat… Lidah kita menyatu… 
Maka setiap apa yang terucap adalah sabda pendita ratu. 
Hahhh... Di luar itu pasir… Di luar itu debu… 
Hanya angin meniup saja lalu terbang hilang tak ada. 
Tapi kita tetap menari, menari cuma kita yang tahu. 
Jiwa ini tandu… Maka duduk saja… 
Maka akan kita bawa ... Semua… 
Karena kita adalah satu. .



Ada Apa Dengan Cinta?

perempuan datang atas nama cinta
bunda pergi karna cinta
digenangi air racun jingga adalah wajahmu
seperti bulan lelap tidur di hatimu
yang berdinding kelam dan kedinginan

ada apa dengannya
meninggalkan hati untuk dicaci
lalu sekali ini aku melihat karya surga
dari mata seorang hawa

ada apa dengan cinta
tapi aku pasti akan kembali
dalam satu purnama
untuk mempertanyakan kembali cintanya.
bukan untuknya, bukan untuk siapa
tapi untukku
karena aku ingin kamu,itu saja.

Nicholas Saputra Puisi (Cahaya Bulan)

Akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yg biasa
Pada suatu ketika yg telah lama kita ketahui
Apakah kau masih sambut dahulu memintaku minum susu
Sambil membenarkan letak leher kemejaku

Kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih
Lembah bandalawangi
Kau dan aku tegak berdiri melihat hutan” yg menjadi suram
Meresapi belaian angin yg menjadi dingin

Apakah kau masih membelaiku semesra dahulu
Ketika kudepak, kau dekaplah lebih mesra
Lebih dekat

Apakau kau masih akan berkata
Kudengar dekap jantungmu
Kita begitu berbeda dalam semua
Kecuali dalam cinta 

Cahaya bulan menusukku dengan ribuan pertanyaan
Yg takkan pernah aku tahu dimana jawaban itu
Bagai letusan berapi bangunkan dari mimpi
Sudah waktunya berdiri mencari jawaban kegelisahan hati