Minggu, 21 April 2013

Bahasa Lebih Menarik daripada Sains


Aku memang tak tertarik sedikitpun dengan ilmu sains. Aku lebih tertarik ke dunia bahasa, ilmu yang mempelajari bahasa entah itu berupa lisan ataupun tulisan, karena bagiku tulisan mempunyai daya tarik sendiri. Seperti, ilmu bahasa memiliki magnet dengan kutub yang berlawan yang ku miliki.

Setiap kumpulan hurufnya yang berubah menjadi satu kata, dan kata per kata yang di gabungkan akan menjadi sebuah kalimat yang mengagumkan. Dan kalimat demi kalimat di kaitkan akan menjadi sebuah paragraph yang berkesinambungan. Aku suka semua itu.

Meskipun aku tak tertarik dengan ilmu sains, perlu di ketahui kalau dulu sewaktu aku duduk di bangku kelas 8, aku sangat sangat  sangat menyukai pelajaran fisika dan matematika. Tapi entah apa yang membuat pikiran ku berubah sejak menginjakkan di bangku sekolah menengah atas, aku mulai tertarik dengan bahasa. Mungkin bagi orang tuaku terlebih lagi ayahku yaaa, bahasa itu seperti hanya orang yang tak mau berpikir maka dia memilih jalur bahasa. Ehmmmm, emang agak pedes sih pendapatnya, tapi bagiku nggak juga sih, karena belajar bahasa pun juga butuh mikir.

Bahasa mempunyai aura tersendiri, dia lebih ringan, dan kadang juga sangat berat. Seperti hal nya kalau melihat sebuah lukisan temporer, bagi orang yang tak tertarik lukisan, dia hanya bisa berpendapat kalau lukisan temporer itu tak lebih bagus dari coret-coretan anak kecil. Tapi bagi orang yang tertarik dan sangat menyukai lukisan dia akan berpedapat kalau lukisan itu sangat indah, maknanya pun juga sangat mengena bagi sang penikmat lukisan. Begitu pula aku, sangat menikmati bahasa dalam segi apapun.

Bagiku bahasa itu sangatlah penting, karena kita berkomunikasi menggunakan bahasa bukan? Entah itu bahasa isyarat, lisan, atau bahasa tubuh. Yak an yak an? Jadi apa salahnya kalau aku lebih tertarik mempelajari bahasa dari pada sains, dunia yang penuh angka-angka, rumus, isitilah2 aneh (bagiku) dan sangat sangat perhitungan.

Aku tertarik dengan bahasa baru. Bahasa asing pertama yang sangat membuatku tertarik adalah bahasa Jepang. Itu gara-gara aku sangat menyukai kartun doraemon dan detektif conan. Terus juga aku suka dengan salah satu band Jepang yaitu “Laruku”. Itu awal mula aku mulai tertarik dengan dunia bahasa. Lanjut lagi bahasa kedua yang aku suka adalah bahasa Perancis, itu gara-gara salah satu film Indonesia “Eiffel, I’m in love” di film itu ada beberapa percakapan yang menggunakan bahasa Perancis. Jadi aku mikirnya, kalau orang bisa ngomong bahasa yang tidak biasa yang sudah digunakan sehari-hari, itu rasanya kereeen banget. Dan masih banyak lagi bahasa-bahasa asing yang dengan centilnya menarikku untuk tertarik dengan mereka.
Tapi saying, belajar bahasa kalau tidak digunakan sehari-hari alias langsung diprakterkin ternyata susah untuk bisa menguasai. Dan itu lah yang terjadi padaku. Meskipun aku suka, tapi aku jarang mempraktekannya, jadi yaa gini gini doing penguasaan bahasaku. Tetapi, aku tetap lebih menyukai dunia BAHASA jika dibandingkan dengan SAINS.

0 komentar:

Posting Komentar